reksadana VS unit-link

Monday, April 14, 2008 0 comments

asuransi adalah u/ mengcover tujuan-tujuan yang tidak kita inginkan
seperti kematian, sakit, terkena penyakit kritis dll, semua manfaat
asuransi dapat dipilih dan dibeli secara tersendiri dengan premi yang
jauh lebih murah, contoh:
jika kita membutuhkan proteksi jiwa senilai Rp 100 jt, maka kalau kita
membeli melalui produk unit-link maka bisa jadi premi yang harus dibayar
adalah sekitar Rp 5 juta hingga Rp 10 jt sedang jika kita memilih produk
murni asuransi maka bisa jadi premi yang kita bayar sekitar Rp 1jt atau
bisa jadi lebih murah lagi.
nah selisih antara Rp 1jt dengan Rp 10 jt tentunya bukan sebanding karena
premi unit link akan mendapat manfaat investasi sedang asuransi murni hanya
murni u/ asuransi.
untuk menyeimbangkan manfaat maka selisih premi yang ada harus diinvestasi
dalam keranjang yang sama, katakan sama-sama pada reksa-dana dan hasilnya
dipastikan jauh akan berkembang yang murni reksadana, mengapa????? ???
pada produk asuransi unit link ada biaya akuisisi atau biaya pemeliharaan polis atau
apapun namanya yang jelas biaya ini adalah biaya yang digunakan oleh pihak
asuransi untuk membiayai urusan marketing dll, biaya ini bukan kecil biasanya
ditahun pertama sekitar 60-90% dari premi yang kita bayar dilanjutkan tahun berikut
dan jika dihitung bisa jadi hingga 2-3 kali dari premi tahunan yang kita bayar.
biaya tersebut belum termasuk biaya cost of insurance dan biaya manager investasi,
nah bisa ngebayang jika kita langsung berinvestasi di reksadana yang hanya dikenakan
biaya pengelolaan yang besarnya tak akan lebih dari 1% dibanding biaya yang harus
dibayar di produk unit link yang biasanya lebih dari 5 % maka akumulasi kedepan akan
pasti berbeda jauh.
Faktor lain yang harus dipertimbangkan adalah fleksibilitas dalam penarikan dalam tahun
berjalan, jika kita berinvestasi pada unit-link kemudian pada tahun-tahun awal kita ingin
membutuhkan maka bisa jadi akan ada selisih yang cukup besar (dapat disimak pada
ilustrasi dipenawaran unit-link), sedang pada reksadana maka jika setelah tahun pertama
kita membutuhkan dana maka bisa jadi tidak akan ada biaya potongan apalagi sebesar
potongan pada produk reksadana.
semoga wacana diskusi ini bisa menjadi pembelajaran positif, yang jelas memang
saat ini produk unit link memang mendominasi pasar asuransi di-Indonesia, yang jelas
asuransi bukan investasi, jadi akan sangat bijak jika kita bisa memilah antara tujuan
investasi dan proteksi dalam keranjang berbeda
salam melek financial
rasdi
praktisi dan financial konsultan

0 comments: to “ reksadana VS unit-link so far...