ASURANSI JADI PERANTI MITIGASI

Sunday, December 9, 2007 0 comments

ASURANSI JADI PERANTI MITIGASI
Pemerintah tidak akan Proteksi (jakarta, kompas 29 Oktober 2007)
JAKARTA, KOMPAS — Kalangan pelaku asuransi mengusulkan agar asuransi menjadi instrumen mitigasi di Indonesia. Langkah itu diperlukan mengingat Indonesia merupakan negara yang rawan bencana. Dengan adanya asuransi, diharapkan rehabilitasi fisik dan psikis korban bencana dapat dilakukan dengan segera..
"Posisi Indonesia yang terletak pada pertemuan tiga lempeng benua, yaitu lempeng eurasia, Indo-Australia, dan Pasifik membuat wilayah Indonesia termasuk dalam Pasific ring of fire. Posisi ini menyimpan potensi gempa besar yang bisa terjadi kapan saja. Namun demikian, setup kali gempa, masyarakat umumnya tidak siap mengantisipasi segala risiko yang timbul ' " kata Ketua Umum. Asosiasi Asuransi Umum. Indonesia Frans Y Sahusilawane, saat peringatan insurance day, akhir pekan lalu di Jakarta.
Menurut Frans, sebagai negara rawan bencana alam seperti gempa bumi, tanah longsor, banjir, dan letusan gunung berapi, instrumen mitigasi Indonesia terbilang belum memadai.
Gempa besar yang melanda Indonesia dalam beberapa tahun terakhir, seperti tsunami Aceh tahun 2004, gempa Nias tahun 2005, gempa Yogyakarta tahun 2006, dan gempa Sumatera Barat dan Bengkulu tahun 2007 adalah contoh belum memadainya penanganan dan penanggulangan risiko yang dilakukan.
Dampaknya penderitaan korban berlangsung berkepanjangan. Bahkan, korban terpaksa tinggal di tenda pengungsian dengan fasilitas hidup yang jauh dari layak selama berbulan-bulan. Korban bencana alam umumnya mencapai puluhan ribu orang.
Gempa Yogyakarta misalnya mengakibatkan 612.000 rumah dan fasilitas umum rusak, 5.778 korban tewas, dan 37.883 orang luka. Kerugian materiil diperkirakan mencapai Rp 29,2 triliun.
Tidak optimalnya penanggulangan bencana, terutama dalam memulihkan kembali kondisi fisik maupun nonfisik suatu daerah pascagempa, salah satunya karena pemerintah memiliki keterbatasan dalam pendanaan.
Menurut Frans, keterbatasan ini sebenarnya bisa diatasi dengan memasukkan asuransi sebagai salah satu instrumen mitigasi.
Lima program
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, pemerintah tidak akan memberikan proteksi kepada industri asuransi. Menkeu tidak percaya asuransi serta-merta akan tumbuh pesat jika mendapat kemudahan ini itu dari pemerintah.
Kepala Biro Perasuransian Bapepam-LK Isa Rachmatawarta mengatakan, untuk mendorong pertumbuhan asuransi, sekurangnya ada lima program besar yang dijalankan pemerintah.
Pertama, mendorong peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia. Kedua, mendorong implementasi tata kelola perusahaan yang baik. Ketiga, mendorong peningkatan kapasitas finansial agar dapat menutup risiko yang lebih besar. Keempat, mengupayakan infrastruktur yang lebih memadai. Kelima, peningkatan pengaturan dan pengawasan industri.
Insurance day merupakan hari asuransi yang jatuh 18 Oktober 2006 dan serentak dilakukan oleh 11 negara anggota Dewan Asuransi Asia Timur, antara lain Malaysia, Hongkong, Singapura, Korea Selatan, dan Jepang. Ketua Panitia Insurance Day 2007 Debie Wijaya mengatakan, salah satu tujuannya ialah menyadarkan masyarakat bahwa asuransi bisa menjadi salah satu katup pengaman sosial ekonomi. keluarga. Program insurance day antara lain pameran foto 10.000 keluarga bahagia. Pameran ini mendapatkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai pameran dengan jumlah foto terbanyak. Selain itu, juga diadakan program sosialisasi asuransi ke kampus. (FAJ)

Read full post >>

Prudential Indonesia Luncurkan PRUsyariah

0 comments

PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) luncurkan PRUlink syariah assurance account tdan PRUlinksyariah investor account, produk-produk asuransi jiwa yang dikaitkan dengan investasi berbasis syariah. Peluncuran PRUsyariah bagi tenaga pemasaran Prudential Indonesia dilaksanakan di JI Expo Kemayoran-Jakarta, pada 5 September 2007 yang lalu di hadapan lebih dari 7.000 tenaga pemasaran perusahaan. Acara dipimpin Rinaldi Mudahar (Chief Agency Officer-Director) didampingi Kevin Holmgren (President Director) dan Ade Bungsu (Assistant Vice President, Kepala Cabang Asuransi Syariah Prudential Indonesia), serta disaksikan Dewan Pengawas Syariah Prudential yang ditunjuk Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) yang diketuai Dr. H. Anwar Ibrahim—beranggotakan Ir. H. Adiwarman A. Karim, MBA, MAEP dan H. Ahmad Nuryadi Asmawi, LL.B, MA.
PRUsyariah, berbagi berkah dalam mewujudkan impian masyarakat Indonesia.
*4 ASP
(kiri-kanan) Ade Bungsu, Ir. H. Adiwarman A. Karim, MBA, MAEP, Kevin Holmgren, Dr. H. Anwar Ibrahim, Rinaldi Mudahar, dan H. Ahmad Nuryadi Asmawi, LL.B, MA:.

Read full post >>